Rabu, 16 November 2011

uterus


Uterus adalah organ yang sangat luar biasa dan menjadi rumah janin selama dalam kandungan. Setelah melahirkan, beratnya masih sekitar 0.7 kg (1 1/2 lb). Jika anda menekan bagian tengah perut, uterus terasa sebesar buah grapefruit (sejenis jeruk) yang keras.

Proses alamiah ketika tubuh mengembalikan uterus keukuran prahamil disebut involusi, yaitu mengkerut kembali ke ukuran asli. Guna membantu proses pengerutan ini, bidan atau perawat akan menekan uterus anda sepanjang jam pertama setelah melahirkan. Satu minggu kemudian anda masih belum dapat merabanya sewaktu menekan perut dengan tangan. Pada akhir minggu ke-6 sesudah melahirkan, berat uterus menyusut sampai kira-kira 60 gram (2 oz).

Pada saat berkerut, uterus akan merontokkan lapisan yang menopang janin selama kehamilan. Hasilnya berupa lokhia (rabas atau discharge) berdarah selama 3 atau 4 hari sesudah melahirkan, lalu berubah warna menjadi coklat atau kekuning-kuningan selama 10 sampai 12 hari kemudian. Rabas ini alamiah, karena itu jangan panik.

Mungkin anda merasakan ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh kontraksi involusi uterus. Kalau ini terjadi, mintalah nasihat dokter sebelum anda minum obat, misalnya aspirin.

Setelah melahirkan, anda mungkin mengalami kesulitan dalam mengosongkan kandung kemih dan merasa panas sewaktu buang air kecil. Rasa panas ini akibat vagina masih sensitif, dan akan hilang dengan sendirinya. Sebagian wanita tidak merasakan apa-apa pada waktu buang air kecil oleh karena kandung kemih menjadi kebal akibat memar pada saat partus. Jangan khawatir, rasa itu akan kembali normal dengan segera.

Proses melahirkan mempengaruhi seluruh area seputar uterus. Apakah melahirkan secara vaginal atau bukan, saluran kemih anda terjepit janin selama beberapa bulan terakhir masa hamil. Bila anda melahirkan secara vaginal, serviks sudah sangat melebar. Hal ini menyebabkan anda mudah terkena infeksi yang disebabkan oleh bakteri.